Senin, 28 Februari 2011

Harga Gabah kaitannya dengan Penghapusan Bea Impor Pangan


Jumlah penduduk dunia diperkirakan pada tahun 2025 mencapai angka 8.04 miliar orang, sedangkan penduduk indonesia mencapai 316 juta orang. Dunia akan memerlukan 3046.5 juta ton bahan pangan, dengan produkvitas pertanian saat ini maka jumlah bahan pangan yang akan tersedia sebesar 2977.7 juta ton artinya dunia akan mengalami devisit pangan sebesar 68.8 juta ton. Sekarang pun krisis pangan sudah mulai dirasakan oleh negara-negara di dunia. Melihat hal tersebut negara-negara di dunia khususnya negara-negara Asia Tenggara mulai fokus pada pertaniannya dan sedikit demi sedikit mengurangi ekspor mereka, khususnya ekspor bahan pangan. Indonesia sendiri terjadi kekurangan stok beras untuk sekarang dan beberapa tahun kedepan di buktikan dengan stok di gudang Bulog kosong.

Pemerintah indonesia mengantisipasi hal tersebut dengan jalan menurunkan bea masuk impor menjadi 0 % dengan harapan mampu menarik eksportir luar negeri untuk memasok barangnya ke Indonesia. Hal ini mengakibatkan harga gabah di dalam negeri mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Sehingga gabah para petani Indonesia harus rela dijual murah.

Harga gabah murah bukan hanya disebabkan oleh penurunan bea masuk impor saja, tetapi memang ada faktor lain yang ikut memengaruhi. Faktor-faktor dalam negeri yang cukup berpengaruh yakni mulai dari kualitas gabah petani yang kurang baik di karenakan serangan hama penyakit tanaman, lalu peran bulog sendiri belum maksimal dalam membeli gabah milik petani sertatidak meratanya pendistribusian beras di negara ini, sehingga gabah para petani dijual pada tengkulak-tengkulak yang sangat pandai dalam memainkan harga di pasaran. Perlu diingat lagi, penurunan harga gabah awalnya disebabkan oleh bebasnya impor bahan pangan yang sangat genjar khususnya beras. Walaupun Pemerintah membatasi pembebasan bea masuk impor bahan pangan tersebut sampai bulan Desember 2011 tetapi dampaknya tak jua reda pada bulan itu juga.

Melihat permaslahan negara ini yang tak kunjung menemui titk temu, apakah jalan yang di ambil pemerintah ini benar?, atau memang ada permainan politik di balik semua ini?, atau pun ada skenario lain?. Mari kita diskusikan bersama untuk menemukan solusi yang terbaik untuk negeri kita dalam menghadapi krisis panganyang sudah di depan mata.

2 komentar:

  1. Terima kasih atas informasi yang sangat berguna ini. Saya belajar banyak di halaman web ini. Terima kasih banyak.

    BalasHapus